Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 18 Februari 2017

Teknik Pemeriksaan Radiografi Vertebra Cervical

Teknik Pemeriksaan Radiografi Vertebra Cervical

Pemeriksaan radiografi vertebra cervical adalah pemeriksaan radiografi untuk melihat anatomi ataupun kelainan-kelainan pada vertebra cervical (tulang leher). Teknik-teknik dasar yang biasa digunakan untuk pemeriksaan ini meliputi proyeksi Anterior Posterior (AP) open mouth, Anterior Posterior (AP) axial, Axial Oblique, Lateral, dan Lateral Swimmer’s. Akan tetapi proyeksi-proyeksi tersebut digunakan sesuai klinis. Sekarang kita akan belajar tentang proyeksi Oblique baik AP maupun PA serta proyeksi Lateral Swimmer’s. silahkan simak… :)
PROYEKSI AP AKSIAL OBLIQUE
Posisi RPO dan LPO
Proyeksi oblique digunakan untuk menunjukkan foramina intervertebralis cervical. Pertama kali dijelaskan oleh Barsony dan Koppenstein. Kedua sisinya diperiksa untuk perbandingan.
Kaset : Kaset yang digunakan dalam proyeksi ini yaitu kaset dengan ukuran 8×10 inchi (18x24cm) memanjang
SID: Gunakan SID sekitar 60-72 inchi (152-183 cm). Hal ini ditujukan untuk mengurangi magnifikasi karena OID meningkat.
Posisi pasien : Tempatkan pasien dalam posisi terlentang atau tegak menghadap tabung x-ray. Posisi tegak (berdiri atau duduk) lebih baik untuk kenyamanan pasien dan memudahkan untuk memposisikan pasien.
Posisi objek : Posisikan tubuh pasien dengan sudut45 derajat, dan pusatkan cervical di tengah IR.Aturpusat IR pada cervical tiga (1 inch [2,5 cm] superior ke titik yang paling menonjol dari kartilago tiroid) untuk mengimbangi angulasi cephalic dari pusat sinar.
Posisi Berdiri : Mintalah pasie dukuk atau berdiri lurus dan rileks. Kemudian sandarkan bahu yang berdekatan dengan grid vertikal bertujuan untuk dukungan. Pastikan bahwa rotasi tubuh adalah 45 derajat. Pasien diminta melihat lurus ke depan, dan jika diperlukan angkat dan julurkan dagu sehingga mandibula tidak tumpang tindih tulang belakang. Hindari rotasi dagu untuk mencegah superposisi dengan cervical.
Posisi Semisupine : Putar kepala pasien dan tubuh sekitar 45 derajat. Kemudian pusatkan cervical spine pada garis tengah grid. Berikan pengganjal di bawah dada dan pinggul ditinggikan. Selain itu beri pengganjal di bawah kepala pasien, dan sesuaikan sehingga kolumna servical mendatar. Periksa kembali dan sesuaikan rotasi tubuh 45 derajat. Tinggikan dagu pasien dan julurkan rahang seperti untuk posisi berdiri. Hindari rotasi dagu untuk mencegah superposisi dengan cervical.
Proteksi Radiasi : Gunakan Perisai gonad.
Respirasi : Tahan nafas
Central ray : Sinar diarahkan ke C4 pada sudut 15-20 derajat cephalad sehingga sinar pusat bertepatan dengan sudut foramina
Struktur ditunjukkan : Gambar yang dihasilkan menunjukkan foramina intervertebralis dan pedikel terjauh dari IR dan proyeksi miring dari badan dan bagian lain dari vertebra cervical.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini perlu dibuktikan dengan jelas:
  • Foramina intervertebralis membuka pada gambaran, dari C2-C3 ke C7-T1
  • Terbuka diskus intervertebralis space
  • Ukuran dan kontur foramina sama
  • Dengan mengangkat dagu sehingga tidak menyababkan overlaping pada atlas dan axis
  • Tulang oksipital tidak tumpang tindih aksis
  • Tampak keselutuhan vertebra C1 sampai C7 dan T1
PROYEKSI PA AKSIAL OBLIQUE
Posisi RAO dan LAO
Kaset : Kaset yang digunakan dalam proyeksi ini yaitu kaset dengan ukuran 8×10 inchi (18x24cm) memanjang
SID : SID 60 sampai 72 inchi (152-183 cm) dianjurkan karena jarak OID meningkat
Posisi pasien : Tempatkan pasien tiduran atau berdiri tegak dengan membelakangi tabung x-ray. Untuk kenyamanan pasien dan pengaturan objek yang akurat, posisi berdiri atau berdiri tegak lebih disukai.
Posisi objek :
Posisi Upright : Mintalah pasien untuk duduk atau berdiri tegak dengan lengan di samping dan bahu menempel pada grid. Putar tubuh pasien dengan sudut 45 derajat untuk menempatkan lubang foramina sejajar dengan IR. Pusatkan cervical spine ke garis tengah grid.
Semiprone Posisi : Atur tubuh pasien pada sudut 45 derajat dan cervical spine berpusat pada garis tengah grid. Mintalah pasien menggunakan lengan dan menekuk lutut untuk mengangkat tubuh dan mempertahankan posisi. Tempatkan pengganjal yang sesuai di bawah kepala pasien untuk menempatkan kolumn cervical sejajar dengan IR. Untuk memungkinkan penyudutan caudal dari sinar pusat, maka pusat IR di tingkat dari C5 (1 inch [2,5 cm] caudal ke titik yang paling menonjol dari tiroid kartilago). Sesuaikan posisi kepala pasien sehingga midsagittal plane sejajar dengan bidang tulang belakang. Tinggikan dan julurkan dagu pasien secukupnya untuk mencegah superimposisi mandibula dengan vertebra servikal bagian atas. Hindari rotasi dagu untuk mencegah superposisi dengan cervical. (Dagu harus menoleh sedikit untuk posisi semiprone.)
Proteksi Radiasi : Gunakan Perisai gonad.
Respirasi : Tahan nafas
Central ray : Diarahkan ke C4 pada sudut 15 sampai 20 derajat caudad sehingga bertepatan dengan sudut foramina
Struktur ditunjukkan : Gambar yang dihasilkan menunjukkan foramina intervertebralis dan pedikel pada IR dan proyeksi obliq dari tubuh serta bagian lain dari kolumna cervical.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini seharusnya tak secara jelas menunjukkan:
  • Terbukanya foramina intervertebralis, dari vertebra servikal pertama dan kedua sampai vertebra cervical ketujuh dan toracal pertama
  • Terbuka diskus space intervertebralis
  • Mengangkat dagu dan menjulurkan rahang menyababkan mandibula tidak overlap dengan vertebra servikal pertama dan kedua
  • Tulang oksipital tidak tumpang tindih aksis
  • Tampak ketujuh cervical dan vertebra thoracic pertama
PROYEKSI LATERAL (Metode Twining)
R atau posisi L
Proyeksi ini sering disebut proyeksi “LATERAL SWIMMER’S“.
Kaset : Kaset yang digunakan dalam proyeksi ini yaitu kaset dengan ukuran 24 x 30 cm memanjang
Posisi pasien : Tempatkan pasien pada posisi lateral, baik duduk atau berdiri, didepan perangkat grid vertikal.
Posisi objek : Pusatkan midcoronal plane tubuh pada garis tengah grid. Tinggikan lengan yang berdekatan dengan perangkat grid vertikal, tekukkan siku dan kemudian lengan bawah ditempatkan di kepala pasien. Atur ketinggian IR sehingga berpusat pada level C7-T1, yang akan berada pada level vertebra prominens posterior. Atur kepala pasien dan tubuh menjadi posisi true lateral, dengan midsagittal plane paralel terhadap bidang IR. Tekan bahu pasien yang terjauh dari IR sebanyak mungkin, dan gerakan keanterioe tubuh. Kemudian gerakan bahu paling dekat dengan IR lebih ke posterior tubuh. Tujuannya agar satu bahu ditempatkan sedikit anterior dan sedikit posterior lainnya, dengan ketinggian simultan dari satu bahu dan depresi dari bahu yang berlawanan. Penempatan bahu ini cukup untuk mencegah caput humeri superimposisi dengan tulang belakang.
Proteksi Radiasi : Gunakan Perisai gonad.
Respirasi : Tahan nafas. Jika pasien dapat kooperatif dan dapat diimobilisasi, waktu paparan yang lama (mA rendah) harus digunakan ketika pasien mengambil napas pendek. Napas pendek dapat mengaburkan anatomi paru-paru.
Central ray :• Diarahkan ke ruang antar-diskus C7 dan T1: (1) tegak lurus jika bahu tertekan dengan baik atau (2) menyudut 5 derajat caudal jika bahu tidak dapat tertekan dengan baik. Collimation harus sangat dekat untuk mengurangi radiasi hambur dan meningkatkan kontras.
Struktur ditunjukkan : Gambar yang dihasilkan menunjukkan proyeksi lateral vertebra cervical bawah dan vertebta thoracal atas diantara kedia bahu.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini perlu dibuktikan dengan jelas:
  • Gambaran lateral dari vertebra yang tidak terlalu rotasi.
  • Kedua bahu terpisah satu sama lain
  • Tampak daerah vertebra dari sekitar C5 sampai T4
  • X-ray penetrasi daerah bahu

0 komentar:

Posting Komentar