Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 18 Februari 2017

Proyeksi pemeriksaan Hip Joint

Proyeksi pemeriksaan HIP Joint.


1. AP (Antero Posterior)


  • PP (Posisi Pasien) = Pasien supine dengan kaki sedikit direnggangkan dan bila memungkinkan tungkai bawah diputar ke dalam 30 derajat dan diimobilisasi pada posisi ini dengan mengganjal bagian lateral ankle dengan bantal pasir.
  • PO (Posisi Objek) = Posisi Pelvis harus simetris dengan kedua sisi berjarak sama terhadap meja pemeriksaan.
  • Ukuran kaset = 24x30cm Vertikal
  • CR = Tegak lurus Vertikal
  • CP = Pada garis tengah tubuh kurang lebih 2,5 cm diatas sympisis pubis/Columb Femuris
  • FFD = 90 cm
  • Luas lapangan = Dari Symphisis pubis sampai 1/3 Distal Femur
  • Marker = R/L Orientasi AP

Kriteria gambaran : Tampak tulang Pubis, Crista iliaca, ilium, Acetabulum, Femoral Head, Greater Trochanter, Femoral Neck, Lesser Trochanter, dan Body femur.


Kriteria Evaluasi = 
  • Tampak Tulang Pubis dan Ischi superposisi diatas sacrum dan coxigis
  • Kedua Foramen obturatorium harus simetris.
  • Ramus pubis dan ischi harus dekat dengan tengah-tengah radiograf.
  • Sendi paha harus masuk.
2. LATERAL 
  • PP (Posisi Pasien) = Pasien tiduran dengan posisi recumbent seeing lateral dari femur dan panggul menempel meja.
  • PO (Posisi Objek) = Sendi panggul ditempelkan ditengah meja, Lutut sedikit ditekuk (Fleksi), Tungkai sisi yang lain diluruskan, diletakkan dibelakang tungkai sisi yang diperiksa dan diganjal dengan bantal.
  • Ukuran kaset = 24x30cm Vertikal
  • CR = Vertikal Tegak lurus terhadap kaset
  • CP = Pada sendi tegak lurus pada tengah-tengah kaset.
  • FFD = 90 cm
  • Luas lapangan = dari Symphisis pubis sampai 1/3 distal femur.
  • Marker = R/L Orientasi AP

Kriteria gambaran = Acetabulum, Femoral Head, Femoral Neck, Lesser Trochanter, Ischial tuberosity.


Kriteria Evaluasi = 
  • Hip joint, Acetabulum dan head femoral harus tampak.
  • Femoral Neck superposisi dengan trochanter mayor lebih besar pada proyeksi ini.

0 komentar:

Posting Komentar